Gelombang Hijau Kota: Perpisahan Publik dengan Plastik Sekali Pakai
Kota-kota besar di seluruh dunia menyaksikan pergeseran budaya yang signifikan: publik perkotaan secara kolektif mulai ‘berpisah’ dengan plastik sekali pakai. Ini bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah gerakan sadar lingkungan yang mendalam.
Selama beberapa dekade, kenyamanan yang ditawarkan plastik sekali pakai datang dengan harga yang mahal: pencemaran masif. Dari lautan yang dipenuhi mikroplastik hingga tumpukan sampah menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), jejak plastik telah menjadi momok global.
Namun, kesadaran akan dampak ini telah memicu perubahan perilaku. Warga kota kini semakin proaktif membawa tas belanja kain, botol minum isi ulang, dan wadah makanan pribadi. Bisnis-bisnis lokal merespons dengan menawarkan alternatif ramah lingkungan, sementara pemerintah kota mengimplementasikan kebijakan larangan atau pembatasan penggunaan plastik sekali pakai di tempat-tempat umum dan acara.
Pergeseran ini bukan hanya tentang mengurangi sampah, tetapi juga membangun ekosistem kota yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan setiap pilihan untuk menolak plastik sekali pakai, publik perkotaan sedang menulis ulang narasi masa depan yang lebih hijau, satu keputusan ramah lingkungan pada satu waktu.