Elpiji Oplosan: Bom Waktu di Dapur Kita
Pengoplosan gas elpiji adalah praktik ilegal dan sangat berbahaya yang marak terjadi di berbagai daerah. Tindakan ini umumnya melibatkan pemindahan isi tabung gas subsidi (3 kg) ke tabung non-subsidi (misalnya 12 kg), atau bahkan antar tabung subsidi, seringkali dengan mencampur zat lain.
Motif utama di balik praktik ini adalah meraup keuntungan besar dengan memanfaatkan perbedaan harga antara gas subsidi dan non-subsidi. Proses pengoplosan seringkali dilakukan secara tidak standar, menggunakan peralatan seadanya tanpa prosedur keamanan memadai.
Risiko paling fatal dari elpiji oplosan adalah ancaman keselamatan. Tabung gas yang dioplos rentan bocor, meledak, atau terbakar karena tekanan yang tidak stabil dan kondisi tabung yang tidak sesuai standar, membahayakan nyawa dan harta benda masyarakat. Secara ekonomi, praktik ini juga merugikan negara akibat penyalahgunaan subsidi, sementara konsumen dirugikan karena mendapatkan gas dengan kualitas dan kuantitas yang tidak sesuai.
Pengoplosan gas elpiji bukan hanya tindakan ilegal, namun juga kejahatan serius yang mengancam keamanan dan stabilitas pasokan energi. Penting bagi masyarakat untuk waspada dan segera melaporkan jika menemukan indikasi praktik berbahaya ini, demi mencegah "bom waktu" meledak di lingkungan kita.
