Panggilan Notifikasi: Jeratan Media Sosial di Kalangan Siswa
Media sosial telah menjadi lanskap tak terpisahkan dalam kehidupan remaja, khususnya para siswa. Namun, di balik konektivitas yang ditawarkan, muncul fenomena ‘tergila-gila’ yang mengkhawatirkan, mengubah alat komunikasi menjadi sumber masalah serius.
Dorongan untuk terus memeriksa notifikasi, ketakutan ketinggalan (FOMO), dan pencarian validasi melalui ‘likes’ dan komentar menciptakan siklus adiktif. Otak remaja, yang masih dalam tahap perkembangan, sangat rentan terhadap rangsangan instan yang ditawarkan media sosial. Ini perlahan menggeser fokus mereka dari realitas belajar dan interaksi sosial tatap muka.
Dampaknya merambah berbagai aspek. Prestasi akademik bisa menurun drastis akibat gangguan konsentrasi dan kurangnya waktu belajar. Gangguan tidur, peningkatan kecemasan, depresi, serta masalah harga diri akibat perbandingan tak sehat dengan citra ideal di dunia maya adalah konsekuensi serius yang tak bisa diabaikan. Bahkan, kesehatan fisik pun terganggu oleh gaya hidup kurang gerak.
Mengatasi fenomena ‘tergila-gila’ ini bukan hal mudah, namun sangat penting. Diperlukan kesadaran dari siswa itu sendiri, literasi digital yang kuat, serta peran aktif orang tua dan sekolah untuk membimbing mereka menemukan keseimbangan. Mari bantu para siswa untuk kembali memegang kendali atas waktu dan perhatian mereka, agar dunia nyata tak lagi kalah oleh gemerlap layar.