BMKG Prediksi 7 Provinsi di Indonesia Alami Kekeringan

BMKG memprediksi 7 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan.
JAKARTA - KABARE.ID: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah daerah di Indonesia berpotensi dilanda kekeringan meteorologis hingga 20 hari ke depan. Daerah-daerah berstatus waspada hingga awas bakal menghadapi kekurangan pasokan air serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Di Nusa Tenggara Barat, daerah yang berstatus Waspada mengalami kekeringan yakni, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara. Lalu, di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kabupaten Alor, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sementara wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori Siaga yakni, Bali di Kabupaten Buleleng, Provinsi DI Yogyakarta, di Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Sleman.
Di Jawa Tengah, yang berstatus Siaga yakni, Kabupaten Jepara, Kabupaten Klaten, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri. Di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Lamongan, Madiun, Magetan, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, dan Kabupaten Situbondo.
Selanjutnya di Nusa Tenggara Barat, yakni Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat. Di Nusa Tenggara Timur, daerah berstatus Siaga kekeringan yakni, Kabupaten Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Lembata, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kemudian wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori Awas, yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kota Kupang.
BMKG mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang wilayah berada dalam daftar di atas untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini terhadap sektor pertanian, yaitu berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian. "Di samping itu, pada sektor lingkungan, yaitu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan serta berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga," kata BMKG. (*)
TIDAK ADA KOMENTAR